Selasa, 15 Desember 2015
Minggu, 29 November 2015
bahan bahan kimia dalam kehidupan sehari hari
BAHAN-BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Seiring
perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, semakin banyak
industri yang menghasilkan barang yang diproduksi untuk memenuhi
kebutuhan kita. Mulai dari deterjen, sabun, sampo, pemutih, bahan
pewangi, pembasmi serangga sampai pada bahan makanan dan bumbu masak
yang kita komsumsi, hampir semuanya merupakan bahan kimia hasil
industri. Diantara bahan-bahan kimia tersebut ada yang berbahaya atau
bersifat racun, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui jenis,
sifat-sifat, kegunaan, serta bahaya dari setiap bahan-bahan kimia yang
kita gunakan di rumah.
A. Pengertian dan Penggolongan Bahan Kimia
1. Pengertian Bahan Kimia
Semua
yang terdapat disekitar kita merupakan “materi” dansemua materi terdiri
dari bahan kimia. Namun dalam kehidupan sehari-hari kita sering
menggunakan “materi” daripada “bahan kimia”.
Jika ditinjau dari asalnya, bahan kimia dapat dibagi kedalam
dau golongan, yaitu:
a.Bahan kima alami, yaitu bahan kimia yang terdapat di alam.
Misalnya air, kayu, bawang, kunyit, dan lain-lain.
b.Bahan
kimia sintesis, atau bahan kimia buatan pabrik. Misalnya deterjen,
plastik, sampo, bahan pembasmi serangga, dan lain-lain.
Bahan
kimia alami umumnya tidak menimbulkan masalah, baik bagi manusia maupun
lingkungan. Sebaliknya bahan kimia sintesis dapat menimbulkan masalah.
Masalah dapat terjadi karenaada beberapa bahan kimia yang bersifat
racun, atau sukar terurai oleh mikroorganisme, sehingga limbahnya
mencemari lingkungan.
•Penggolongan Bahan Kimia di Rumah
Berbagai jenis bahan kimia yang kita gunakan dirumah dapat dikelompokkan berdasarkan penggunaannya yaitu :
a.Bahan pembersih
Bahan
pembersih yang sering digunakan yaitu sabun. Sabun mampu mengankat
kotoran yang menepel pada kulit atau pakaian, kemudian melarutkannya
dalam air. Selain sabun dikenal pula deterjen yang lebih ampuh dari
sabun untuk mencuci pakaian. Kedalam deterjen ditambahkan bahan tertentu
sehingga kotoran yang sudah lepas tidak menempel lagi pada cucian.
Bahan pembersih yang lain misalnya pembersih lantai, pembersih kaca, dan
lain-lain.
b.Bahan pemutih
Pemutih
pakaian digunakan untuk menghilangkan noda membandel yang menempel pada
pakaian, serta dapat membunuh bakteri. Pemutih tersedia dalambentuk
larutan maupun serbuk. Pemutih juga digunakan sebagai disinfektan.
Pemutih
yang beredar dipasaran, umumnya mengandung senyawahipoklorit sebagai
bahan aktifnya. Latutan pemutih mengandungsenyawa natrium hipoklorit
(NaClO) dengan kadar 5,25 % ; sedangkan serbuk pemutih mengandung
senyawa kalsium hipoklorit, Ca(ClO)2. Senyawa hipoklorit mudah
melepaskan klorin. Dalam kadar tinggi klorin dapat merusak pakaian.
Pemutih Hipoklorit tidak baik untukbahan poliester, sebab lebih
memberikesan kuning daripada memutihkan. Pemutih merupakan bahan kimia
yang sangat reaktif. Mencampur bahan pemutih dengan bahan rumah tangga
lainnya dapat sangat berbahaya. Misalnya, jika pemutih dicampur dengan
pembersih klosetyang mengandung asam klorida dapat menghasilkan gas
klorin. Gasklorin dapat merusak saluran pernafasan, dan jika kadarnya
cukup besar dapat mematikan. Mencampur pemutih dengan ammonia juga
menghasilkan gas beracun, yaitu kloramin (NH2Cl) dan hidrazin (N2H4).
Oleh karena itu jangan sekali-kali mencampur pemutih dengan bahan lain
tanpa petunjuk atau pengetahuna yang jelas.
c.Bahan pewangi
Senyawa
yang digunakan sebagai bahan pewangi biasanya diperoleh dari alam,
misalnya tananman melati dan mawar. Namun para ahli juga berupaya
mendapatkan senyawa buatan (sintesis) yang lebih murah daripada yang
alami. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan ini semakin
berkembang. Pewangi atau parfum digunakan pada setiap produk, mulai dari
produk kebutuhan wanita, hingga produk kebutuhan rumah tangga
seperti
cairan pembersih bahkan obat anti nyamuk. Produk yang memiliki
wewangian yang khas dan menarik memang cukup digemari oleh masyarakat,
karena memang kesan bersih, segar dan menyenangkan akan ditimbulkan dari
wewangian tersebut. Namun apakah penambahan zat pewangi atau parfum
pada beberapa produk harian atau kosmetik tersebut aman bagi
penggunanya? Bagaimana dengan ibu hamil yang mengirupnya apakah wangi
tersebut benar-benar murni terbuat dari campuran bunga dan buah seperti
yang dicantum pada kemasan atau pada iklan produk tersebut. Mungkinkah
kita mendapatkan wewangian yang benar-benar asli dan aman dengan harga
yang sangat murah?
d.Bahan pembasmi serangga
Kita
sering menggunakan obat nyamuk untuk mengusir nyamuk, begitupun petani
yang menggunakan obat pembasmi serangga untuk membunuh belalang, atau
kumbang penggerek. Bahan Pembasmi serangga tergolong zat yang bersifat
racun. Zat ini tidak hanya beracun bagi serangga, tetapi juga bagi
berbagai jenis hewan lain, bahkan bagi manusia. Adapun macam-macam obat
pembasmi serangga yaitu DDT, aldrin, dieldrin, dan endrin. Meskipun
demikian, obat pembasmi serangga juga berbahaya jika digunakan secara
berlebihan. Efek samping obat pembasmi serangga dalam dunia pertanian
dapat merusak kesehatan karena terutama kesehatan petani yang
menggunakannya. Oleh karena itu sebaiknya diperhatikan cara
pengggunaannya. DDT yang sering digunakan dirumah
proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam
Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam ,
Keberadaan minyak bumi di alam merupakan hasil pelapukan fosil fosil
tumbuhan dan hewan pada zaman purba jutaan tahun yang silam. Organisme
organisme tersebut kemudian dibusukan oleh mikroorganisme dan kemudian
terkubur dan terpendam dalam lapisan kulit bumi. Dengan tekanan dan suhu
yang tinggi, maka setelah jutaan tahun lamanya material tersebut
berubah menjadi minyak yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau
batu pasir. Oleh karena pori-pori batu kapur bersifat kapiler maka
dengan prinsip kapilaritas minyak bumi yang terbentuk perlahan lahan
bergerak ke atas. Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang
tidak berpori maka terjadilah penumpukan minyak bumi dalam batuan
tersebut.
Minyak bumi terbentuk
dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan
tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan
hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain
selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami.
Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak
senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon.
Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk
membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya
minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui,
sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan
menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk
mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran. Beberapa
bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini
dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan
membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua.
Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena
terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan
terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi
secara alami akan mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan
lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai
mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di
perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan
lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang
bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam.
Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi
yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu
kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih
besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan
bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh
batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan
terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga
disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya
batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal.
Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin,
sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas
alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih
ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi
di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan,
minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil
dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak.
Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi
geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber.
Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam
Dibawah ini adalah langkah-langkah Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam beserta gambar ilustrasi:
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon).
Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di
dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk
ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan
mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan
terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
3. Batuan induk akan terkubur di
bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses
pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang
menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan
sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan
vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya.
Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan
lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan
terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya
akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat
Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila
suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena
cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan
penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
4. Karbon terkena panas dan bereaksi
dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh
batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa
cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya
yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak
bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah
lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah
dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh
sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini
akan tertangkap dan siap ditambang.
larutan elektroit dan non elektrolit
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
PENGERTIAN LARUTAN
Kita sering mendengar kata larutan. Ada larutan gula, larutan garam, larutan teh. Tapi bagaimana dengan air kopi? Apakah kita menganggapnya sebagai sebuah larutan?
Suatu campuran terdiri dari dua komponen utama, yaitu zat terlarut dan zat pelarut. Jika dari contoh di atas zat terlarutnya adalah, gula, garam, teh, dan kopi; sedangkan zat pelarutnya adalah air.
Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara zat terlarut dan pelarutnya bersifat homogen. Artinya tidak terdapat batas antar komponennya, sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara zat pelarut (air) dan terlarutnya (gula, kopi, maupun teh). Beda halnya dengan air kopi, masih terdapat perbedaan antara keduanya, walaupun secara kasat mata, airnya sudah berubah warna menjadi hitam. Hal ini juga berlaku untuk campuran antara pasir dan air. Anda bisa menambahkan sendiri contoh-contonya. Untuk air kopi kita menyebutnya sebagai larutan heterogen.
PENGERTIAN LARUTAN ELEKTROLIT
Mari kita kembali ke pokok bahasan ini. Pastinya kita pernah melihat orang melakukan penangkapan ikan dengan alat setrom listrik yang sumber arusnya berasal dari aki; atau kalian pernah mendengar penyataan jika kita menyentuh stop kontak dalam kondisi tangan basah, kemungkinan besar akan kesetrom. Apa yang menjadi faktor penyebab dari semua perilaku ini? Mengapa ikan bisa mati jika alat setrom dicelupkan kedalam air? Bukankah penghantar listrik erat kaitannya dengan suatu bahan logam? Pertanyaan-pertanyaan ini akan kita bahas di sini.
Suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit jika zat tersebut mampu menghantarkan listrik. Mengapa zat elektrolit dapat menghantarkan listrik? Ini erat kaitannya dengan ion-ion yang dihasilkan oleh larutan elektrolit (baik positif maupun negative). Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena zat tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan tersebut. ion-ion inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak ion yang dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan listrik.
BERBAGAI JENIS LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik? Terdapat berbagai jenis larutan yang bisa menghantarkan listrik. Pembagian zat tersebut adalah sebagai berikut.
- Berdasarkan jenis larutan
- Larutan asam (zat yang melepas ion H+ jika dilarutkan dalam air), contohnya adalah:
- Asam klorida/asam lambung : HCl
- Asam florida : HF
- Asam sulfat/air aki : H2SO4
- Asam asetat/cuka : CH3COOH
- Asam askorbat/Vit C
- Asam sianida : HCN
- Asam nitrat : HNO3
- Asam fospat : H3PO4
- Larutan basa (zat yang melepas ion OH- jika dilarutkan dalam air), contohnya adalah:
- Natrium hidroksida/soda kaustik : NaOH
- Calcium hidroksida : Ca(OH)2
- Litium hidroksida : LiOH
- Kalium hidroksida : KOH
- Barium hidroksida : Ba(OH)2
- Magnesium hidroksida : Mg(OH)2
- Aluminium hidroksida : Al(OH)3
- Besi (II) hidroksida : Fe(OH)2
- Besi (III) hidroksida : Fe(OH)3
- Amonium hirdoksida : NH4OH
- Larutan garam (zat yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa), contohnya adalah:
- Natrium klorida/garam dapur : NaCl
- Ammonium clorida : NH4Cl
- Ammonium sulfat : (NH4)2SO4
- Calcium diklorida : CaCl2
- Berdasarkan jenis ikatan:
- Senyawa ion (senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion), contohnya adalah: NaCl, CaCl2, AlCl3, MgF2, LiF (sebagian besar berasal dari garam)
- Senyawa kovalen polar (senyawa melalui ikatan kovalen yang bersifat polar/memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar antar atom), contohnya adalah: HCl, NaOH, H2SO4, H3PO4, HNO3, Ba(OH)2 (berasal dari asam dan basa)
KEKUATAN LARUTAN ELEKTROLIT
Kekauatan larutan elektrolit erat kaitannya dengan derajat ionisasi/disosiasi . Derajat ionisasi/disosiasi adalah perbandingan antara jumlah ion yang dihasilkan dengan jumlah zat mula-mula. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
α= mol ion yang dihasilkanmol zat mula-mula
Derajat ionisasi memiliki rentang antara 0 sampai 1.
Jika derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 1 atau sama dengan 1, ini mengindikasikan bahwa zat tersebut tergolong larutan elektrolit kuat. Artinya adalah sebagian besar/semua zat tersebut terionisasi membentuk ion positif dan ion negative. Hanya sebagian kecil/tidak ada zat tersebut dalam bentuk molekul netral.
Jika derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 0, ini mengindikasikan zat tersebut tergolong larutan elektrolit lemah. Artinya adalah hanya sebagian kecil zat tersebut yang terionsisasi menghasilkan ion positif dan ion negative. Sisanya masih berupa molekul netral.
Jika derajat ionisasi suatu larutan sama dengan 0, ini mengindikasikan zat tersebut tergolong larutan non elektrolit. Artinya adalah zat tersebut tidak mengalami ionisasi/tidak menghasilkan ion positif dan ion negative, semuanya dalam bentuk molekul netral. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar A:
Pada larutan ini derajat ionisasinya = 1; artinya semua larutan membentuk ion-ion (positif dan negative), tidak ada dalam bentuk molekul netralnya. Gelembung yang dihasilkan banyak dan dapat menyalakan nyala lampu.
Gambar B:
Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 1; artinya sebagian besar larutan terionisasi membentuk ion positif dan ion negative, hanya sebagian kecil dalam bentuk molekul netralnya. Walaupun masih terdapat molekul netral, gas yang terbentuk banyak (tapi tidak sebanyak gambar A) dan dapat menyalakan lampu.
Gambar C:
Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 0; artinya hanya sebagian kecil yang terionsisasi membentuk ion positif dan ion negative. Sebagian besar terdapat dalam bentuk molekul netral. Gelembung yang dihasilkan sedikit, dan lampu tidak menyala.
Gambar D:
Pada larutan ini derajat ionisasinya = 0; artinya tidak ada zat yang terionisasi membentuk ion positif dan ion negative, semua zat masih dalam bentuk molekul netralnya. Tidak menghasilkan gelembung dan lampu tidak menyala.
PEMBAGIAN LARUTAN ELEKTROLIT
Terdapat dua jenis larutan elektrolit, yaitu sebagai berikut:
- Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
- Menghasilkan banyak ion
- Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
- Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna
- Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan banyak, lampu menyala
- Penghantar listrik yang baik
- Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1
- Contohnya adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HF); basa kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Li(OH)2), garam NaCl
- Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
- Menghasilkan sedikit ion
- Molekul netral dalam larutan banyak
- Terionisasi hanya sebagian kecil
- Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan sedikit, lampu tidak menyala
- Penghantar listrik yang buruk
- Derajat ionisasi mendekati 0
- Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut), basa lemah {Al(OH)3, NH4OH}, garam NH4CN
Sebagai tambahan, larutan non elektrolit memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Tidak menghasilkan ion
- Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya
- Tidak terionisasi
- Jika dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan lampu tidak menyala
- Derajat ionisasi = 0
- Contohnya adalah larutan gula, larutan alcohol, bensin, larutan urea.
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT!!
1. Apa perbedaan antara larutan dan campuran? Sebutkan masing-masing 2 contoh!
2. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit?
3. Mengapa suatu larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik?
4. Diantara larutan berikut: air sungai, air laut, air sumur, air kelapa, air hujan; manakah jenis air yang dapat menyalakan lampu? Berikan alasannya!
5. Jika diuji dengan perangkat uji nyala, karakteristik/ciri apakah yang terlihat jika larutan yang diuji tergolong elektrolit kuat?
6. Tuliskan 5 contoh larutan yang tergolong ke dalam elektrolit kuat!
7. Sebutkan ciri-ciri elektrolit lemah!
8. Sebutkan pembagian elektrolit berdasarkan jenis ikatan dan berdasarkan jenis larutan!
9. Apakah minuman berion (mizone, pocarisweet, dll) termasuk ke dalam larutan elektrolit? Berikan alasannya!
10. Suatu larutan X diuji dengan perangkat uji nyala menghasilkan gelembung sedkit dan lampu tidak menyala. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, tergolong apakah larutan X ini?
by. moh luffil hadi dan wawan andriawan
by. moh luffil hadi dan wawan andriawan
Popular Posts
-
Lompat ke: navigasi , cari Ilustrasi sebuah reaksi redoks Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi ) adalah i...
-
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PENGERTIAN LARUTAN Kita sering mendengar kata larutan. Ada larutan gula, larutan garam, larutan ...
-
Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat itu. Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur ...
-
Molekul adalah suatu pengetahuan yang terikat dengan atom. Hubungan molekul serta juga atom sangat erat. Bahkan pada tiap terdapat suatu ...
-
Ikatan yang terjadi antara ion-ion logam dan non logam Ikatan terbentuk akibat gaya tarik listrik antara ion yang berbeda Ikatan ion jug...
-
Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam ★ ★ ★ ★ ★by: lufilhadi Proses Pembentukan Minya...
-
BAHAN-BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Seiring perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, semakin banyak indus...
Blogger templates
Blogroll
About
Diberdayakan oleh Blogger.
Mengenai Saya
Copyright ©
kimia ku | Powered by Blogger
Design by Flythemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com








